SMP Negeri 14 Malang mempunyai IPAL ( Instalansi Pengolahan Limbah ) kamar mandi menjadi gas metan. Dengan penggunaan IPAL disekolah membantu mengurangi kebutuhan energi fosil dengan energi alternatif. Gas metan yang dihasilkan oleh IPAL SMP Negeri 14 Malang dipergunakan untuk kebutuhan kantin sekolah. Pemasangan sistem IPAL di sekolah juga merupakan pembelajaran bagi siswa betapa pentingnya pengolahan limbah kamar mandi dan sampah karena kedua limbah ini akan menghasilkan gas metan yang merupakan gas penyokong terbesar terjadinya efek rumah kaca di muka bumi. Disamping itu dengan pemasangan IPAL menyebabkan tidak ada sama sekali limbah kamar mandi yang terbuang ke lingkungan sekolah. Sehingga lingkungan sekolah menjadi bersih dan bebas polusi air dan udara
Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) (wastewater treatment plant, WWTP), adalah sebuah struktur yang dirancang untuk membuang limbah biologis dankimiawi dari air sehingga memungkinkan air tersebut untuk digunakan pada aktivitas yang lain. Fungsi dari IPAL mencakup:
- Pengolahan air limbah pertanian, untuk membuang kotoran hewan, residu pestisida, dan sebagainya dari lingkungan pertanian.
- Pengolahan air limbah perkotaan, untuk membuang limbah manusia dan limbah rumah tangga lainnya.
- Pengolahan air limbah industri, untuk mengolah limbah cair dari aktivitasmanufaktur sebuah industri dan komersial, termasuk juga aktivitaspertambangan.
Meski demikian, dapat juga didesain sebuah fasilitas pengolahan tunggal yang mampu melakukan beragam fungsi.[1] Beberapa metode seperti biodegradasidiketahui tidak mampu menangani air limbah secara efektif, terutama yang mengandung bahan kimia berbahaya.[2]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar